LAPORAN PRAKTEK
SISTEM PENGISIAN (ALTERNATOR)
LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF
Disusun oleh:
NAMA: ZUQI WARDANA
NIM: 09509131013
KELAS: M
PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
|
|||
LAPORAN
PRAKTEK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF
|
|||
SISTEM
PENGISIAN
ALTERNATOR
|
|||
100 menit
|
A.
KOMPETENSI
Setelah
melaksanaka praktek, mahasiswa diharapkan dapa:
1.
Memeriksa
komponen sistem pengisian alternator.
2.
Merangkai
sistem pengisian alternator.
3.
Memeriksa
sistem pengisian alternator.
B.
DASAR
TEORI
Pembangkitan arus AC (alternating
current) satu fasa. Gambar di bawah memperlihatkan prinsip dasar
alternator. Alternator adalah generator untuk menghasilkan arus bolak-balik.
Pada alternator, kumparan yang diam berada di luar dan mengitari medan magnet
yang berputar. Jika magnet berputar, maka arah (kutub) magnet yang diterima
oleh kumparan (penghantar) akan berubah -ubah. Hal ini menyebabkan terjadi
tegangan induksi pada penghantar yang arahnya juga berubah - ubah. Makin tinggi
putaran, maka tegang an induksi pada penghantar tersebut makin tinggi.
C.
KOMPONEN-KOMPONEN
Alternator
Alternator
berfungsi untuk mengubah energi mekanik (putar) menjadi energy listrik.Pada
bagian belakang alternator terdapat beberapa terminal. Terminal-terminal tersebut
adalah terminal E, F, N (atau ada juga yang menuliskan terminal N dengan menggunakan
notasi P) dan B alternator. Ada juga alternator dengan terminal E, F, N, A, dan
B. Terminal A pada alternator ini dapat dihubungkan dengan terminal B pada
regulator. Regulator yang digunakan dalam sistem pengisian konvensional ini
adalah regulator model kumparan dan kontak poin untuk mengatur arus yang masuk
ke rotor coil sehingga tegangan alternator stabil . Alternator
terdiri dari banyak komponen.
Komponen-komponen pendukung alternator dapat
dil ihat pada gambar di bawah.
Fungsi
masing-masing komponen alternator adalah sebagai berikut.
1. Puli, berfungsi untuk
meneruskan tenaga putar dari poros engkol (melalui tali kipas) ke poros
alternator (rotor).
2. Kipas, berfungsi untuk
mendinginkan komponen -komponen yang ada di dalam alternator.
3. Spacer, berfungsi untuk
memberi jarak antara kipas dan bantalan sehingga kipas tidak menggesek rangka
depan.
4. Rangka depan dan belakang,
berfungsi untuk dudukan bantalan depa n dan belakang serta sebagai penutup
bagian depan dan belakang alternator.
5. Bantalan atau bearing,
berfungsi untuk mengurangi gesekan antara poros rotor dengan rumah depan dan
rumah belakang alternator.
6. Kumparan rotor (rotor coil),
berfungsi untuk menghasi lkan medan magnet pada alternator.
7. Kumparan stator (stator
coil), berfungsi untuk membangkitkan tegangan bolak - balik (AC).
8. Sikat, berfungsi untuk
menghantarkan arus dari terminal alternator (F) ke kumparan rotor memalui slip
ring positif, dan menghantarkan arus dari rotor koil melalui slip
ring negatif ke terminal E alternator.
9. Dudukan sikat, berfungsi
sebagai tempat terpasangnya sikat dan pegas.
10. Dioda penyearah (rectifier),
berfungsi untuk menyearahkan atau mengubah arus
bolak-balik (AC) yang dihasilkan
kumparan stator menjadi arus searah (DC).
Berikut ini dijelaskan
proses
penyearahan arus AC yang dihasilkan oleh kumparan stator.
Pada gambar di atas, misalnya
kumparan yang menghasilkantegangan adalah kumparan A dan B (dalam kondisi ini
kumparan A dan B berhubungan secara seri). Jika pada ujung kumparan C
menghasilkan tegangan dengan polaritas positif dan pada ujung kumparan A
polaritasnya negatif, maka arus akan mengalir dari ujung kumparan C menuju
dioda dan mengalir ke terminal positif baterai, ke terminal negatif baterai, ke
dioda, kemudian ke ujung kumparan A. Apabila sekarang tegangan dihasilkan pada
kumparan B dan C ,gambar (b), dan ujung
kumparan B menghasilkan tegangan dengan polaritas positif dan ujung terminal C
polaritasnya negatif, maka arus akan mengalir dari ujung kumparan B ke dioda,
ke positif baterai, ke negatif baterai, ke dioda, kemudian ke ujung kumparan C.
Meskipun dalam keadaan ini ujung kumparan C negatif, namun arus tetap mengalir
ke terminal positif baterai.
- KESIMPULAN
Bahwa pada sistem pengisian pada
alternator tegangan bolak balik yang
dihasilkan kumparan stator akan dialirkan dengan arah yang tetap sama (searah)
ke dalam baterai. Jadi, jelaslah bahwa fungsi dioda pada sistem ini sebagai
penyearah atau pengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.