Monday 28 November 2011

SISTEM PENGISIAN (ALTERNATOR)


LAPORAN PRAKTEK
SISTEM PENGISIAN (ALTERNATOR)
LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF



       

Disusun oleh:
NAMA: ZUQI WARDANA
NIM: 09509131013
KELAS: M


PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
UNY
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF
SISTEM PENGISIAN
ALTERNATOR


100  menit


A.     KOMPETENSI
Setelah melaksanaka praktek, mahasiswa diharapkan dapa:
1.      Memeriksa komponen sistem pengisian alternator.
2.      Merangkai sistem pengisian alternator.
3.      Memeriksa sistem pengisian alternator.

B.     DASAR TEORI
Pembangkitan arus AC (alternating current) satu fasa. Gambar di bawah memperlihatkan prinsip dasar alternator. Alternator adalah generator untuk menghasilkan arus bolak-balik. Pada alternator, kumparan yang diam berada di luar dan mengitari medan magnet yang berputar. Jika magnet berputar, maka arah (kutub) magnet yang diterima oleh kumparan (penghantar) akan berubah -ubah. Hal ini menyebabkan terjadi tegangan induksi pada penghantar yang arahnya juga berubah - ubah. Makin tinggi putaran, maka tegang an induksi pada penghantar tersebut makin tinggi.

C.     KOMPONEN-KOMPONEN
Alternator
Alternator berfungsi untuk mengubah energi mekanik (putar) menjadi energy listrik.Pada bagian belakang alternator terdapat beberapa terminal. Terminal-terminal tersebut adalah terminal E, F, N (atau ada juga yang menuliskan terminal N dengan menggunakan notasi P) dan B alternator. Ada juga alternator dengan terminal E, F, N, A, dan B. Terminal A pada alternator ini dapat dihubungkan dengan terminal B pada regulator. Regulator yang digunakan dalam sistem pengisian konvensional ini adalah regulator model kumparan dan kontak poin untuk mengatur arus yang masuk ke rotor coil sehingga tegangan alternator stabil . Alternator terdiri dari banyak komponen.






 Komponen-komponen pendukung alternator dapat dil ihat pada gambar di bawah.
                Fungsi masing-masing komponen alternator adalah sebagai berikut.
1. Puli, berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari poros engkol (melalui tali kipas) ke poros alternator (rotor).
2. Kipas, berfungsi untuk mendinginkan komponen -komponen yang ada di dalam alternator.
3. Spacer, berfungsi untuk memberi jarak antara kipas dan bantalan sehingga kipas tidak menggesek rangka depan.
4. Rangka depan dan belakang, berfungsi untuk dudukan bantalan depa n dan belakang serta sebagai penutup bagian depan dan belakang alternator.
5. Bantalan atau bearing, berfungsi untuk mengurangi gesekan antara poros rotor dengan rumah depan dan rumah belakang alternator.
6. Kumparan rotor (rotor coil), berfungsi untuk menghasi lkan medan magnet pada alternator.
7. Kumparan stator (stator coil), berfungsi untuk membangkitkan tegangan bolak - balik (AC).
8. Sikat, berfungsi untuk menghantarkan arus dari terminal alternator (F) ke kumparan rotor memalui slip ring positif, dan menghantarkan arus dari rotor koil melalui slip ring negatif ke terminal E alternator.
9. Dudukan sikat, berfungsi sebagai tempat terpasangnya sikat dan pegas.
10. Dioda penyearah (rectifier), berfungsi untuk menyearahkan atau mengubah arus
bolak-balik (AC) yang dihasilkan kumparan stator menjadi arus searah (DC).
Berikut ini dijelaskan
proses penyearahan arus AC yang dihasilkan oleh kumparan stator.





Pada gambar di atas, misalnya kumparan yang menghasilkantegangan adalah kumparan A dan B (dalam kondisi ini kumparan A dan B berhubungan secara seri). Jika pada ujung kumparan C menghasilkan tegangan dengan polaritas positif dan pada ujung kumparan A polaritasnya negatif, maka arus akan mengalir dari ujung kumparan C menuju dioda dan mengalir ke terminal positif baterai, ke terminal negatif baterai, ke dioda, kemudian ke ujung kumparan A. Apabila sekarang tegangan dihasilkan pada kumparan B dan C ,gambar  (b), dan ujung kumparan B menghasilkan tegangan dengan polaritas positif dan ujung terminal C polaritasnya negatif, maka arus akan mengalir dari ujung kumparan B ke dioda, ke positif baterai, ke negatif baterai, ke dioda, kemudian ke ujung kumparan C. Meskipun dalam keadaan ini ujung kumparan C negatif, namun arus tetap mengalir ke terminal positif baterai.


  1. KESIMPULAN
Bahwa pada sistem pengisian pada alternator  tegangan bolak balik yang dihasilkan kumparan stator akan dialirkan dengan arah yang tetap sama (searah) ke dalam baterai. Jadi, jelaslah bahwa fungsi dioda pada sistem ini sebagai penyearah atau pengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.